Anak-anak kita adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa ini dikemudian hari. Karakter anak-anak yang terbentuk sejak sekarang akan sangat menentukan karakter bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak akan terbentuk dengan baik, jika dalam proses tumbuh kembang mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri secara leluasa.
Namun sayangnya minat baca anak-anak
Dugaan ini tidak begitu meleset, terbukti Human Development Index (HDI), secara menyeluruh kualitas manusia Indonesia relatif masih sangat rendah, dibandingkan dengan kualitas manusia di negara-negara lain di dunia. Berdasarkan Human Development Report 2004 yang menggunakan data tahun 2002, angka Human Development Index (HDI)
Dari mana kita mulai membiasakan mencintai buku-buku, tentunya dari sejak usia dini ketika seseorang sudah bisa baca tulis, baik di rumah maupun di sekolah. Usia sekolah Dasar merupakan fondamen untuk menanamkan cinta baaca bagi anak-anak, selain secara psikologis pun masa-masa itu memiliki rasa keingintahuan yang cukup membuncah terhadap sesuatu, lebih-lebih ang memang diminati.
Anak-anak yang gemar membaca juga akan memiliki rasa percaya diri yang kuat. Itulah pentingnya perpustakaan sekolah dan mampu membangkitkan kegairahan anak-anak sekolah rajin membaca buku-buku. Bila anak-anak sudah bisa merasakan betapa asyiknya menikmati buku-buku bacaan yagn disukai, kelak pasti ia tetap akan memiliki kegemaran membaca. Jika tak mampu membeli buku, mungkin akan tetap berupaya mencarinya keperpustakaan–keperpustakaan.
Sebenarnya memang tidak mudah membangkitkan kegairahan anak-anak pada buku-buku bacaan. Apalagi sekarang , dunia hiburan begitu dekat dengan lingkungan anak-anak, seperti televisi yang menawarkan berbagi corak tayangan. Namun, pemerhati dunia anak terutama kalangan pendidik, memandang tetap ada pintu yang bisa mengarahkan anak-anak pada kegemaran membaca. Adanya perpustakan sekolah memang merupakan khasanah sumber cinta bacaan bagi anak-anak, tetapi lingkungan keluarga juga tak kalah penting. Pada keluarga yang membiasakan diri dengan buku-buku bacaan dirumah, baik buku cerita, sejarah, biografi maupun buku-buku seni dirumah, maka cepat atau lambat anak-anak pun akan terbawa untuk turut membaca buku-buku tersebut. Maka melalui keteladanan biasanya akan lebih mempan bisa dilakukan anak-anak ketimbang sekian ribu anjuran ataupun imbauan agar anak-anak gemar membaca.
Guna membangkitkan dan mengembangkan gairah baca dikalangan anak-anak, tentunya di sekolah-sekolah disediakan ruang perpustakaan yang memadai serta buku-buku bacaan yang lengkap pula. Namun, ternyata tidak semua sekolah memiliki ruang perpustakaan. Sebenarnya minat baca anak-anak itu cuku besar. Hanya bagaimana upaya kita ikut membantu menyediakan ruang perpustakaan gratis beserta isinya.
Kesimpulan:
Pada intinya buku-buku seperti buku tentang agama, dongeng yang mempunyai nilai kemanusiaan, biografi tokoh-tokoh terkenal dan sebagainya merupakan kebutuhan wajib dari anak
Solusi:
Pentingnya peran swasta sebagai fasilitator pendidikan yang menyediakan atau menyumbangkan buku-buku dan perpustakaan gratis bagi anak-anak. Karena selama ini dana pihak swasta lebih banyak habis dibidang kegiatan promosi produknya. Selain itu peran pemerintah dan keluarga juga mempunyai peran penting dalam rangka meningkatkan minat baca anak-anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar